PENDAHULUAN
Latar Belakang Masalah
Di tengah era globalisasi saat ini, pendidikan nasional di
Indonesia seakan-akan tengah mengahadapi tantangan yang cukup hebat. Urgensi
nilai-nilai agama dalam menfondasikan pendidikan nasional tidak sepenuhnya
berjalan sesuai yang diharapkan. Kehidupan yang ada pada masa kini lebih
identik pada kehidupan dengan sistem kapitalisme, sehingga berdampak dengan
dikesampingkannya Agama Islam karena sering dianggap sebagai penghambat dari
kemajuan.
Pendidikan yang berurusan dengan agama juga banyak
dikesampingkan oleh para peserta didik sendiri, dengan alasan mereka menganggap
bahwa yang terpenting adalah lulus UN, sedangkan untuk mata pelajaran yang
tidak masuk dalam daftar UN tidak terlalu diperhatikan. Sebagai contoh adalah dalam
mata pelajaran Sejarah Islam pada khususnya, banyak peserta didik yang merasa
jenuh dengan model pembelajaran yang tidak ada kreatifitas dan monoton. Dengan
fenomena-fenomena yang ada tersebut, maka sangat diperlukan adanya
inovasi-inovasi dalam model pembelajaran
Rumusan Masalah
Dilihat dari latar belakang masalah
dari makalah ini, maka rumusan masalah dalam makalah yang akan dipaparkan dalam
pembahasan antara lain sebagai berikut:
1. Apa
pengertian dari peta dan globe?
2. Apa
tujuan dari pembuatan peta?
3. Apa saja
fungsi dari peta dan globe?
4. Apa saja
jenis-jenis dari peta?
5. Apa saja
komposisi yang ada dalam peta?
6. Bagaimana
contoh aplikasi peta dan globe dalam pembelajaran ?
PEMBAHASAN
A. Pengertian
Peta dan Globe
Peta adalah gambaran konvensional
permukaan bumi atau benda angkasa, yang meliputi perwujudan, letak, maupun data
yang berkaitan, seperti tampaknya apabila dilihat dari atas. Sumbernya dapat
berupa hasil pengukuran, foto udara, atau citra satelit. Ilmu yang mempelajari
peta disebutkar topografi. Sedangkan globe adalah tiruan bumi yang diperkecil,
yang di permukaannya digambarkan benua-benua dan samudera-samudera. Peta dan
globe berbeda secara gradual, akan tetapi saling melengkapi.
B. Tujuan Pembuatan Peta
Peta dibuat dengan tujuan-tujuan
untuk memberikan manfaat dalam kegiatan pembelajaran. Adapun tujuan-tujuan dari
pembuatan peta antara laian adalah sebagai berikut:
1. Menyimpan
data-data yang ada di permukaan bumi.
2. Menganalisis data spasial seperti perhitungan
volum.
3. Memberikan informasi
dalam perencanaan tata kota dan pemukiman.
4. Memberikan
informasi tentang ruang yang bersifat alami, baik manusia maupun budaya.
C. Fungsi Peta dan
Globe
Peta dan globe berfungsi untuk
menyajikan data-data lokasi, sebagai alat peraga, sebagai catatan visual
permanen, memberikan pengetahuan relatif dan tetap tentang posisi suatu
wilayah, sebagai alat komunikasi dan alat analisis serta sebagai media
pembelajaran, tetapi secara khusus peta dan globe tersebut memberikan informasi
tentang keadaan permukaan bumi, tempat, arah, jarak, data-data budaya,
informasi tentang permukaan bumi, dapat melengkapi pengetahuan dan informasi
tentang arah, jarak, bentuk dan ukuran suatu wilayah, dapat menambah arti dari
suatu bahan deskriptif, dapat memperlihatkan bentuk bumi yang mendekati
kebenarannya, dapat mendemontrasikan gerakan rotasi bumi dari barat ke timur
dan menunjukan suatu lokasi walaupun tidak sedetail peta, serta mengumpulkan
dan menyeleksi data-data atau keterangan dari suatu daerah yang akan disajikan
pada peta dengan bentuk simbol yang konvensional.
D. Jenis-jenis Peta
Peta dibuat dengan berbagai jenis,
dibedakan berdasarkan skalanya, berdasarkan isinya, berdasarkan sifat datanya, dan
berdasarkan bentuknya. Adapun rinciannya pembagian jenis peta adalah sebagai
berikut:
1. Jenis Peta
Berdasarkan Skalanya
a. Peta skala
besar berskala antara 1 : 5.000 s.d 1 : 250.000
b. Peta skala
sedang berskala antara 1 : 250.000 s.d 1 : 500.000
c. Peta skala
kecil berskala antara 1 : 500.000 s.d 1 : 1.000.000
d. Peta kadaster
berskala antara 1 : 100 s.d 1 : 5.000
e. Peta geografi
berskala 1 : 1.000.000 atau lebih
2. Jenis Peta
Berdasarkan Isinya
a. Peta umum
Peta umum adalah peta yang
menggambarkan segala sesuatu yang terdapat pada suatu daerah yang dipetakan.
Contohnya:
1) Peta topografi adalah
peta yang menggambarkan bentuk (relief) permukaan bumi.
2) Peta
chorografi adalah peta yang menggambarkan sebagian atau seluruh permukaan bumi
yang bercorak umum dan berskala kecil, misalnya peta dunia dan atlas.
b. Peta khusus atau Peta
Tematik
Peta khusus atau peta tematik adalah
peta yang menggambarkan suatu aspek atau kenampakan tertentu di permukaan bumi.
Contohnya: peta curah hujan, peta iklim, peta tata guna lahan, peta pariwisata,
peta jalur penerbangan, peta geologi, peta sejarah, peta industri, dan peta penduduk.
Dalam pembelajaran khususnya, peta yang khusus dapat dicontohkan adalah peta
sejarah, yaitu peta sejarah Islam, misalnya sejarah Bani Umayyah.
c. Jenis Peta Berdasarkan
Sifat Datanya
1) Peta stasioner
Peta stasioner adalah peta yang
sifat datanya menggambarkan keadaan permukaan bumi yang tetap atau relatif
stabil. Contohnya: peta geologi, peta kontur, peta laut menurut kedalamannya,
peta topografi, dan peta jalur pegunungan.
2) Peta dinamis
Peta dinamis adalah peta yang sifat
datanya menggambarkan keadaan permukaan bumi yang bersifat dinamis atau
berubah-ubah. Contoh: peta penyebaran penduduk, peta jaringan transportasi,
peta jaringan irigasi, dan peta jaringan telepon.
d. Jenis Peta Berdasarkan Bentuknya
1) Peta
timbul
Peta timbul adalah peta dalam bentuk
tiga dimensi dengan perbedaan tinggi rendah tanah yang dibuat berdasarkan
bentuk permukaan bumi yang sebenarnya, misalnya peta relief.
2) Peta dasar (peta
biasa)
Peta dasar adalah peta yang
menggambarkan keadaan suatu wilayah yang belum diberi data, misalnya peta dasar
Indonesia atau peta dasar Pulau Jawa. Dengan adanya peta dasar tersebut kita
dapat membuat berbagai jenis peta yang kita inginkan.
3) Peta digital
Peta digital adalah peta yang
datanya terdapat pada pita magnetik, sedangkan pengolahan dan penyajian datanya
menggunakan komputer, misalnya peta yang digambarkan melalui layar televisi
atau layar komputer.
E. Komposisi Peta
Dalam peta terdapat beberapa
komposisi, yaitu hal-hal yang penting untuk ada dalam sebuah peta yang baik.
Komposisi dari peta untuk dapat dikatakan sebagai peta yang memenuhi syarat
adalah sebagai berikut:
1. Judul
peta mencerminkan isi dan tipe (jenis data) yang dituangkan pada peta.
2. Skala
peta, yaitu angka yang menunjukkan perbandingan antara jarak di peta dan jarak sebenarnya di permukaan bumi.
3.
Mata angin sebagai penunjuk arah atau orentasi peta.
4. Legenda
berguna untuk memberikan keterangan tentang simbol-simbol yang ada dalam peta
agar lebih mudah dipahami.
5. Sumber
peta dan tahun pembuatan peta berkaitan dengan data-data yang disajikan agar
dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya.
6. Garis
astronomi, yaitu garis lintang dan garis bujur untuk menentukan letak atau
lokasi pada peta.
7. Penulisan
atau lettering misalnya nama perairan ditulis miring dan nama tempat lain
ditulis tegak.
8. Inset peta.
F. Contoh
Aplikasi Peta dan Globe dalam Pembelajaran
Contoh aplikasi dari penggunaan peta
dan globe sebagai media pembelajaran cenderung dapat digunakan dalam mata pelajaran
sejarah Islam, karena di dalam mata pelajaran sejarah Islam perlu untuk
menunjukkan daerah-daerah yang sedang menjadi topik pembicaraan, contohnya
yaitu ketika mata pelajaran sejarah Islam sedang membahas daerah-daerah yang
menjadi pusat peradaban Islam pada masa lampau. Sebagai contoh adalah pada
pembahasan “Kejayaan Islam pada Masa Daulah Umayyah di Andalusia”, perlu untuk
ditunjukkan letak Andalusia supaya peserta didik dapat mengetahui di manakah
letak Andalusia.
Selain peta, lebih baik lagi dengan
didukung globe, sehingga peserta didik diharapkan dapat lebih memahami daerah
Andalusia, letak dan posisinya secara geografis, posisi belahan dunia
Andalusia, dapat pula menunjukkan posisi Andalusia terhadap Indonesia, dengan
menunjukkan keadaan yang terlihat lebih nyata, dan lebih mudah dibayangkan oleh
peserta didik. Selain itu, dengan globe, maka dapat dilihat pembagian darat
dengan lautan secara jelas. Dengan menggunakan globe dalam pembelajaran PAI,
khususnya sejarah Islam dapat ditunjukkan:
1. Benua
satu dengan benua lain secara keseluruhan. Jika dicontohkan pada pembahasan “Kejayaan Islam pada Masa Daulah Umayyah di
Andalusia” maka dapat dilihat batas-batas kekuasaan secara keseluruhan.
2. Bagian
bumi yang berputar pada sumbunya, maka dapat diketahui tentang musim yang ada
di Andalusia dan yang berhubungan dengan perputaran bumi pada sumbunya.
3. Garis
Khatulistiwa, garis lintang utara dan selatan, garis bujur barat dan timur,
sehingga dapat diketahui letak Andalusia secara geografis.
G. Kelebihan
Media Peta dan Globe
Dalam penggunaannya sebagai media
pembelajaran, media peta dan globe memiliki beberapa kelebihan, yaitu antara
lain sebagai berikut:
1. Dapat
memberikan informasi tentang permukaan bumi.
2. Dapat
memberikan pengetahuan relatif dan tetap tentang posisi suatu wilayah.
3. Dapat
melengkapi pengetahuan dan informasi tentang arah, jarak, bentuk dan ukuran
suatu wilayah.
4. Dapat menambah
arti dari suatu bahan deskriptif.
5. Dapat
memperlihatkan bentuk bumi yang mendekati kebenarannya.
6.
Dapat mendemontrasikan gerakan rotasi bumi dari barat ke timur dan menunjukan
suatu lokasi walaupun tidak sedetail peta.
H. Kekurangan
Media Peta dan Globe
Selain memiliki kelebihan dalam
penggunaannya sebagai media pembelajaran , media peta dan globe juga terdapat
beberapa kekurangan, antara lain sebagai berikut:
1. Hanya berupa
visual saja.
2. Ukuran gambar
kadang tidak sesuai dengan kelompok besar.
3. Dapat sangat
membingungkan bagi orang yang ingin mengartikannya.
4. Hanya
dapat digunakan dalam pembahasan-pembahasan yang terbatas saja.
KESIMPULAN
Dari uraian-uraian yang ada dalam pembahasan, maka dapat
disimpulkan bahwa dalam penggunaan peta dan globe sebagai media pembelajaran,
dapat dibedakan menjadi beberapa jenis. Media peta dan globe memiliki fungsi
dan tujuan sebagai salah satu inovasi media pembelajaran, sebagai contoh adalah
dalam pembahasan mata pelajaran sejarah Islam. Selain itu, media peta dan globe
juga memiliki beberapa kelebihan dan kekurangan dalam fungsinya sebagai media
pembelajaran.
PENDAHULUAN
Latar Belakang Masalah
Di tengah era globalisasi saat ini, pendidikan nasional di
Indonesia seakan-akan tengah mengahadapi tantangan yang cukup hebat. Urgensi
nilai-nilai agama dalam menfondasikan pendidikan nasional tidak sepenuhnya
berjalan sesuai yang diharapkan. Kehidupan yang ada pada masa kini lebih
identik pada kehidupan dengan sistem kapitalisme, sehingga berdampak dengan
dikesampingkannya Agama Islam karena sering dianggap sebagai penghambat dari
kemajuan.
Pendidikan yang berurusan dengan agama juga banyak
dikesampingkan oleh para peserta didik sendiri, dengan alasan mereka menganggap
bahwa yang terpenting adalah lulus UN, sedangkan untuk mata pelajaran yang
tidak masuk dalam daftar UN tidak terlalu diperhatikan. Sebagai contoh adalah dalam
mata pelajaran Sejarah Islam pada khususnya, banyak peserta didik yang merasa
jenuh dengan model pembelajaran yang tidak ada kreatifitas dan monoton. Dengan
fenomena-fenomena yang ada tersebut, maka sangat diperlukan adanya
inovasi-inovasi dalam model pembelajaran
Rumusan Masalah
Dilihat dari latar belakang masalah
dari makalah ini, maka rumusan masalah dalam makalah yang akan dipaparkan dalam
pembahasan antara lain sebagai berikut:
1. Apa
pengertian dari peta dan globe?
2. Apa
tujuan dari pembuatan peta?
3. Apa saja
fungsi dari peta dan globe?
4. Apa saja
jenis-jenis dari peta?
5. Apa saja
komposisi yang ada dalam peta?
6. Bagaimana
contoh aplikasi peta dan globe dalam pembelajaran ?
PEMBAHASAN
A. Pengertian
Peta dan Globe
Peta adalah gambaran konvensional
permukaan bumi atau benda angkasa, yang meliputi perwujudan, letak, maupun data
yang berkaitan, seperti tampaknya apabila dilihat dari atas. Sumbernya dapat
berupa hasil pengukuran, foto udara, atau citra satelit. Ilmu yang mempelajari
peta disebutkar topografi. Sedangkan globe adalah tiruan bumi yang diperkecil,
yang di permukaannya digambarkan benua-benua dan samudera-samudera. Peta dan
globe berbeda secara gradual, akan tetapi saling melengkapi.
B. Tujuan Pembuatan Peta
Peta dibuat dengan tujuan-tujuan
untuk memberikan manfaat dalam kegiatan pembelajaran. Adapun tujuan-tujuan dari
pembuatan peta antara laian adalah sebagai berikut:
1. Menyimpan
data-data yang ada di permukaan bumi.
2. Menganalisis data spasial seperti perhitungan
volum.
3. Memberikan informasi
dalam perencanaan tata kota dan pemukiman.
4. Memberikan
informasi tentang ruang yang bersifat alami, baik manusia maupun budaya.
C. Fungsi Peta dan
Globe
Peta dan globe berfungsi untuk
menyajikan data-data lokasi, sebagai alat peraga, sebagai catatan visual
permanen, memberikan pengetahuan relatif dan tetap tentang posisi suatu
wilayah, sebagai alat komunikasi dan alat analisis serta sebagai media
pembelajaran, tetapi secara khusus peta dan globe tersebut memberikan informasi
tentang keadaan permukaan bumi, tempat, arah, jarak, data-data budaya,
informasi tentang permukaan bumi, dapat melengkapi pengetahuan dan informasi
tentang arah, jarak, bentuk dan ukuran suatu wilayah, dapat menambah arti dari
suatu bahan deskriptif, dapat memperlihatkan bentuk bumi yang mendekati
kebenarannya, dapat mendemontrasikan gerakan rotasi bumi dari barat ke timur
dan menunjukan suatu lokasi walaupun tidak sedetail peta, serta mengumpulkan
dan menyeleksi data-data atau keterangan dari suatu daerah yang akan disajikan
pada peta dengan bentuk simbol yang konvensional.
D. Jenis-jenis Peta
Peta dibuat dengan berbagai jenis,
dibedakan berdasarkan skalanya, berdasarkan isinya, berdasarkan sifat datanya, dan
berdasarkan bentuknya. Adapun rinciannya pembagian jenis peta adalah sebagai
berikut:
1. Jenis Peta
Berdasarkan Skalanya
a. Peta skala
besar berskala antara 1 : 5.000 s.d 1 : 250.000
b. Peta skala
sedang berskala antara 1 : 250.000 s.d 1 : 500.000
c. Peta skala
kecil berskala antara 1 : 500.000 s.d 1 : 1.000.000
d. Peta kadaster
berskala antara 1 : 100 s.d 1 : 5.000
e. Peta geografi
berskala 1 : 1.000.000 atau lebih
2. Jenis Peta
Berdasarkan Isinya
a. Peta umum
Peta umum adalah peta yang
menggambarkan segala sesuatu yang terdapat pada suatu daerah yang dipetakan.
Contohnya:
1) Peta topografi adalah
peta yang menggambarkan bentuk (relief) permukaan bumi.
2) Peta
chorografi adalah peta yang menggambarkan sebagian atau seluruh permukaan bumi
yang bercorak umum dan berskala kecil, misalnya peta dunia dan atlas.
b. Peta khusus atau Peta
Tematik
Peta khusus atau peta tematik adalah
peta yang menggambarkan suatu aspek atau kenampakan tertentu di permukaan bumi.
Contohnya: peta curah hujan, peta iklim, peta tata guna lahan, peta pariwisata,
peta jalur penerbangan, peta geologi, peta sejarah, peta industri, dan peta penduduk.
Dalam pembelajaran khususnya, peta yang khusus dapat dicontohkan adalah peta
sejarah, yaitu peta sejarah Islam, misalnya sejarah Bani Umayyah.
c. Jenis Peta Berdasarkan
Sifat Datanya
1) Peta stasioner
Peta stasioner adalah peta yang
sifat datanya menggambarkan keadaan permukaan bumi yang tetap atau relatif
stabil. Contohnya: peta geologi, peta kontur, peta laut menurut kedalamannya,
peta topografi, dan peta jalur pegunungan.
2) Peta dinamis
Peta dinamis adalah peta yang sifat
datanya menggambarkan keadaan permukaan bumi yang bersifat dinamis atau
berubah-ubah. Contoh: peta penyebaran penduduk, peta jaringan transportasi,
peta jaringan irigasi, dan peta jaringan telepon.
d. Jenis Peta Berdasarkan Bentuknya
1) Peta
timbul
Peta timbul adalah peta dalam bentuk
tiga dimensi dengan perbedaan tinggi rendah tanah yang dibuat berdasarkan
bentuk permukaan bumi yang sebenarnya, misalnya peta relief.
2) Peta dasar (peta
biasa)
Peta dasar adalah peta yang
menggambarkan keadaan suatu wilayah yang belum diberi data, misalnya peta dasar
Indonesia atau peta dasar Pulau Jawa. Dengan adanya peta dasar tersebut kita
dapat membuat berbagai jenis peta yang kita inginkan.
3) Peta digital
Peta digital adalah peta yang
datanya terdapat pada pita magnetik, sedangkan pengolahan dan penyajian datanya
menggunakan komputer, misalnya peta yang digambarkan melalui layar televisi
atau layar komputer.
E. Komposisi Peta
Dalam peta terdapat beberapa
komposisi, yaitu hal-hal yang penting untuk ada dalam sebuah peta yang baik.
Komposisi dari peta untuk dapat dikatakan sebagai peta yang memenuhi syarat
adalah sebagai berikut:
1. Judul
peta mencerminkan isi dan tipe (jenis data) yang dituangkan pada peta.
2. Skala
peta, yaitu angka yang menunjukkan perbandingan antara jarak di peta dan jarak sebenarnya di permukaan bumi.
3.
Mata angin sebagai penunjuk arah atau orentasi peta.
4. Legenda
berguna untuk memberikan keterangan tentang simbol-simbol yang ada dalam peta
agar lebih mudah dipahami.
5. Sumber
peta dan tahun pembuatan peta berkaitan dengan data-data yang disajikan agar
dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya.
6. Garis
astronomi, yaitu garis lintang dan garis bujur untuk menentukan letak atau
lokasi pada peta.
7. Penulisan
atau lettering misalnya nama perairan ditulis miring dan nama tempat lain
ditulis tegak.
8. Inset peta.
F. Contoh
Aplikasi Peta dan Globe dalam Pembelajaran
Contoh aplikasi dari penggunaan peta
dan globe sebagai media pembelajaran cenderung dapat digunakan dalam mata pelajaran
sejarah Islam, karena di dalam mata pelajaran sejarah Islam perlu untuk
menunjukkan daerah-daerah yang sedang menjadi topik pembicaraan, contohnya
yaitu ketika mata pelajaran sejarah Islam sedang membahas daerah-daerah yang
menjadi pusat peradaban Islam pada masa lampau. Sebagai contoh adalah pada
pembahasan “Kejayaan Islam pada Masa Daulah Umayyah di Andalusia”, perlu untuk
ditunjukkan letak Andalusia supaya peserta didik dapat mengetahui di manakah
letak Andalusia.
Selain peta, lebih baik lagi dengan
didukung globe, sehingga peserta didik diharapkan dapat lebih memahami daerah
Andalusia, letak dan posisinya secara geografis, posisi belahan dunia
Andalusia, dapat pula menunjukkan posisi Andalusia terhadap Indonesia, dengan
menunjukkan keadaan yang terlihat lebih nyata, dan lebih mudah dibayangkan oleh
peserta didik. Selain itu, dengan globe, maka dapat dilihat pembagian darat
dengan lautan secara jelas. Dengan menggunakan globe dalam pembelajaran PAI,
khususnya sejarah Islam dapat ditunjukkan:
1. Benua
satu dengan benua lain secara keseluruhan. Jika dicontohkan pada pembahasan “Kejayaan Islam pada Masa Daulah Umayyah di
Andalusia” maka dapat dilihat batas-batas kekuasaan secara keseluruhan.
2. Bagian
bumi yang berputar pada sumbunya, maka dapat diketahui tentang musim yang ada
di Andalusia dan yang berhubungan dengan perputaran bumi pada sumbunya.
3. Garis
Khatulistiwa, garis lintang utara dan selatan, garis bujur barat dan timur,
sehingga dapat diketahui letak Andalusia secara geografis.
G. Kelebihan
Media Peta dan Globe
Dalam penggunaannya sebagai media
pembelajaran, media peta dan globe memiliki beberapa kelebihan, yaitu antara
lain sebagai berikut:
1. Dapat
memberikan informasi tentang permukaan bumi.
2. Dapat
memberikan pengetahuan relatif dan tetap tentang posisi suatu wilayah.
3. Dapat
melengkapi pengetahuan dan informasi tentang arah, jarak, bentuk dan ukuran
suatu wilayah.
4. Dapat menambah
arti dari suatu bahan deskriptif.
5. Dapat
memperlihatkan bentuk bumi yang mendekati kebenarannya.
6.
Dapat mendemontrasikan gerakan rotasi bumi dari barat ke timur dan menunjukan
suatu lokasi walaupun tidak sedetail peta.
H. Kekurangan
Media Peta dan Globe
Selain memiliki kelebihan dalam
penggunaannya sebagai media pembelajaran , media peta dan globe juga terdapat
beberapa kekurangan, antara lain sebagai berikut:
1. Hanya berupa
visual saja.
2. Ukuran gambar
kadang tidak sesuai dengan kelompok besar.
3. Dapat sangat
membingungkan bagi orang yang ingin mengartikannya.
4. Hanya
dapat digunakan dalam pembahasan-pembahasan yang terbatas saja.
KESIMPULAN
Dari uraian-uraian yang ada dalam pembahasan, maka dapat
disimpulkan bahwa dalam penggunaan peta dan globe sebagai media pembelajaran,
dapat dibedakan menjadi beberapa jenis. Media peta dan globe memiliki fungsi
dan tujuan sebagai salah satu inovasi media pembelajaran, sebagai contoh adalah
dalam pembahasan mata pelajaran sejarah Islam. Selain itu, media peta dan globe
juga memiliki beberapa kelebihan dan kekurangan dalam fungsinya sebagai media
pembelajaran.