Laman

Sabtu, 01 Desember 2012

Makalah tentang peta dan globe

-->
PENDAHULUAN
Latar Belakang Masalah
Di tengah era globalisasi saat ini, pendidikan nasional di Indonesia seakan-akan tengah mengahadapi tantangan yang cukup hebat. Urgensi nilai-nilai agama dalam menfondasikan pendidikan nasional tidak sepenuhnya berjalan sesuai yang diharapkan. Kehidupan yang ada pada masa kini lebih identik pada kehidupan dengan sistem kapitalisme, sehingga berdampak dengan dikesampingkannya Agama Islam karena sering dianggap sebagai penghambat dari kemajuan.
Pendidikan yang berurusan dengan agama juga banyak dikesampingkan oleh para peserta didik sendiri, dengan alasan mereka menganggap bahwa yang terpenting adalah lulus UN, sedangkan untuk mata pelajaran yang tidak masuk dalam daftar UN tidak terlalu diperhatikan. Sebagai contoh adalah dalam mata pelajaran Sejarah Islam pada khususnya, banyak peserta didik yang merasa jenuh dengan model pembelajaran yang tidak ada kreatifitas dan monoton. Dengan fenomena-fenomena yang ada tersebut, maka sangat diperlukan adanya inovasi-inovasi dalam model pembelajaran

Rumusan Masalah
Dilihat dari latar belakang masalah dari makalah ini, maka rumusan masalah dalam makalah yang akan dipaparkan dalam pembahasan antara lain sebagai berikut:
1.     Apa pengertian dari peta dan globe?
2.     Apa tujuan dari pembuatan peta?
3.     Apa saja fungsi dari peta dan globe?
4.     Apa saja jenis-jenis dari peta?
5.     Apa saja komposisi yang ada dalam peta?
6.     Bagaimana contoh aplikasi peta dan globe dalam pembelajaran ?






PEMBAHASAN
A.   Pengertian Peta dan Globe
Peta adalah gambaran konvensional permukaan bumi atau benda angkasa, yang meliputi perwujudan, letak, maupun data yang berkaitan, seperti tampaknya apabila dilihat dari atas. Sumbernya dapat berupa hasil pengukuran, foto udara, atau citra satelit. Ilmu yang mempelajari peta disebutkar topografi. Sedangkan globe adalah tiruan bumi yang diperkecil, yang di permukaannya digambarkan benua-benua dan samudera-samudera. Peta dan globe berbeda secara gradual, akan tetapi saling melengkapi.

B.    Tujuan Pembuatan Peta
Peta dibuat dengan tujuan-tujuan untuk memberikan manfaat dalam kegiatan pembelajaran. Adapun tujuan-tujuan dari pembuatan peta antara laian adalah sebagai berikut:
1.    Menyimpan data-data yang ada di permukaan bumi.
2.    Menganalisis data spasial seperti perhitungan volum.
3.    Memberikan informasi dalam perencanaan tata kota dan pemukiman.                               
4.    Memberikan informasi tentang ruang yang bersifat alami, baik manusia maupun  budaya.
C.    Fungsi Peta dan Globe
          Peta dan globe berfungsi untuk menyajikan data-data lokasi, sebagai alat peraga, sebagai catatan visual permanen, memberikan pengetahuan relatif dan tetap tentang posisi suatu wilayah, sebagai alat komunikasi dan alat analisis serta sebagai media pembelajaran, tetapi secara khusus peta dan globe tersebut memberikan informasi tentang keadaan permukaan bumi, tempat, arah, jarak, data-data budaya, informasi tentang permukaan bumi, dapat melengkapi pengetahuan dan informasi tentang arah, jarak, bentuk dan ukuran suatu wilayah, dapat menambah arti dari suatu bahan deskriptif, dapat memperlihatkan bentuk bumi yang mendekati kebenarannya, dapat mendemontrasikan gerakan rotasi bumi dari barat ke timur dan menunjukan suatu lokasi walaupun tidak sedetail peta, serta mengumpulkan dan menyeleksi data-data atau keterangan dari suatu daerah yang akan disajikan pada peta dengan bentuk simbol yang konvensional.


D.   Jenis-jenis Peta
Peta dibuat dengan berbagai jenis, dibedakan berdasarkan skalanya, berdasarkan isinya, berdasarkan sifat datanya, dan berdasarkan bentuknya. Adapun rinciannya pembagian jenis peta adalah sebagai berikut:
1.   Jenis Peta Berdasarkan Skalanya
a.    Peta skala besar berskala antara 1 : 5.000 s.d 1 : 250.000
b.    Peta skala sedang berskala antara 1 : 250.000 s.d 1 : 500.000
c.    Peta skala kecil berskala antara 1 : 500.000 s.d 1 : 1.000.000
d.    Peta kadaster berskala antara 1 : 100 s.d 1 : 5.000
e.    Peta geografi berskala 1 : 1.000.000 atau lebih
2.   Jenis Peta Berdasarkan Isinya
a.  Peta umum
Peta umum adalah peta yang menggambarkan segala sesuatu yang terdapat pada suatu daerah yang dipetakan. Contohnya:
1)   Peta topografi adalah peta yang menggambarkan bentuk (relief) permukaan bumi.
2)  Peta chorografi adalah peta yang menggambarkan sebagian atau seluruh permukaan bumi yang bercorak umum dan berskala kecil, misalnya peta dunia dan atlas.
b.  Peta khusus atau Peta Tematik
Peta khusus atau peta tematik adalah peta yang menggambarkan suatu aspek atau kenampakan tertentu di permukaan bumi. Contohnya: peta curah hujan, peta iklim, peta tata guna lahan, peta pariwisata, peta jalur penerbangan, peta geologi, peta sejarah, peta industri, dan peta penduduk. Dalam pembelajaran khususnya, peta yang khusus dapat dicontohkan adalah peta sejarah, yaitu peta sejarah Islam, misalnya sejarah Bani Umayyah.
c.  Jenis Peta Berdasarkan Sifat Datanya
1)  Peta stasioner
Peta stasioner adalah peta yang sifat datanya menggambarkan keadaan permukaan bumi yang tetap atau relatif stabil. Contohnya: peta geologi, peta kontur, peta laut menurut kedalamannya, peta topografi, dan peta jalur pegunungan.

     2)   Peta dinamis
Peta dinamis adalah peta yang sifat datanya menggambarkan keadaan permukaan bumi yang bersifat dinamis atau berubah-ubah. Contoh: peta penyebaran penduduk, peta jaringan transportasi, peta jaringan irigasi, dan peta jaringan telepon.
            d.   Jenis Peta Berdasarkan Bentuknya
1)  Peta timbul
Peta timbul adalah peta dalam bentuk tiga dimensi dengan perbedaan tinggi rendah tanah yang dibuat berdasarkan bentuk permukaan bumi yang sebenarnya, misalnya peta relief.
2)  Peta dasar (peta biasa)
Peta dasar adalah peta yang menggambarkan keadaan suatu wilayah yang belum diberi data, misalnya peta dasar Indonesia atau peta dasar Pulau Jawa. Dengan adanya peta dasar tersebut kita dapat membuat berbagai jenis peta yang kita inginkan.
3)  Peta digital
Peta digital adalah peta yang datanya terdapat pada pita magnetik, sedangkan pengolahan dan penyajian datanya menggunakan komputer, misalnya peta yang digambarkan melalui layar televisi atau layar komputer.
E.  Komposisi Peta
Dalam peta terdapat beberapa komposisi, yaitu hal-hal yang penting untuk ada dalam sebuah peta yang baik. Komposisi dari peta untuk dapat dikatakan sebagai peta yang memenuhi syarat adalah sebagai berikut:
1.  Judul peta mencerminkan isi dan tipe (jenis data) yang dituangkan pada peta.
2. Skala peta, yaitu angka yang menunjukkan perbandingan antara jarak di peta dan jarak   sebenarnya di permukaan bumi.
3.  Mata angin sebagai penunjuk arah atau orentasi peta.
4. Legenda berguna untuk memberikan keterangan tentang simbol-simbol yang ada dalam peta agar lebih mudah dipahami.
5. Sumber peta dan tahun pembuatan peta berkaitan dengan data-data yang disajikan agar dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya.
6.  Garis astronomi, yaitu garis lintang dan garis bujur untuk menentukan letak atau lokasi pada peta.
7. Penulisan atau lettering misalnya nama perairan ditulis miring dan nama tempat lain ditulis tegak.
     8.  Inset peta.
F.   Contoh Aplikasi Peta dan Globe dalam Pembelajaran
Contoh aplikasi dari penggunaan peta dan globe sebagai media pembelajaran  cenderung dapat digunakan dalam mata pelajaran sejarah Islam, karena di dalam mata pelajaran sejarah Islam perlu untuk menunjukkan daerah-daerah yang sedang menjadi topik pembicaraan, contohnya yaitu ketika mata pelajaran sejarah Islam sedang membahas daerah-daerah yang menjadi pusat peradaban Islam pada masa lampau. Sebagai contoh adalah pada pembahasan “Kejayaan Islam pada Masa Daulah Umayyah di Andalusia”, perlu untuk ditunjukkan letak Andalusia supaya peserta didik dapat mengetahui di manakah letak Andalusia.
Selain peta, lebih baik lagi dengan didukung globe, sehingga peserta didik diharapkan dapat lebih memahami daerah Andalusia, letak dan posisinya secara geografis, posisi belahan dunia Andalusia, dapat pula menunjukkan posisi Andalusia terhadap Indonesia, dengan menunjukkan keadaan yang terlihat lebih nyata, dan lebih mudah dibayangkan oleh peserta didik. Selain itu, dengan globe, maka dapat dilihat pembagian darat dengan lautan secara jelas. Dengan menggunakan globe dalam pembelajaran PAI, khususnya sejarah Islam dapat ditunjukkan:
1.  Benua satu dengan benua lain secara keseluruhan. Jika dicontohkan pada pembahasan  “Kejayaan Islam pada Masa Daulah Umayyah di Andalusia” maka dapat dilihat batas-batas kekuasaan secara keseluruhan.
2.  Bagian bumi yang berputar pada sumbunya, maka dapat diketahui tentang musim yang ada di Andalusia dan yang berhubungan dengan perputaran bumi pada sumbunya.
3.  Garis Khatulistiwa, garis lintang utara dan selatan, garis bujur barat dan timur, sehingga dapat diketahui letak Andalusia secara geografis.




G.   Kelebihan Media Peta dan Globe
Dalam penggunaannya sebagai media pembelajaran, media peta dan globe memiliki beberapa kelebihan, yaitu antara lain sebagai berikut:
1.    Dapat memberikan informasi tentang permukaan bumi.
2.    Dapat memberikan pengetahuan relatif dan tetap tentang posisi suatu wilayah.
3.    Dapat melengkapi pengetahuan dan informasi tentang arah, jarak, bentuk dan ukuran suatu wilayah.
4.    Dapat menambah arti dari suatu bahan deskriptif.
5.    Dapat memperlihatkan bentuk bumi yang mendekati kebenarannya.
6.    Dapat mendemontrasikan gerakan rotasi bumi dari barat ke timur dan menunjukan suatu lokasi walaupun tidak sedetail peta.
H.   Kekurangan Media Peta dan Globe
Selain memiliki kelebihan dalam penggunaannya sebagai media pembelajaran , media peta dan globe juga terdapat beberapa kekurangan, antara lain sebagai berikut:
1.    Hanya berupa visual saja.
2.    Ukuran gambar kadang tidak sesuai dengan kelompok besar.
3.    Dapat sangat membingungkan bagi orang yang ingin mengartikannya.
4.    Hanya dapat digunakan dalam pembahasan-pembahasan yang terbatas saja.

KESIMPULAN
Dari uraian-uraian yang ada dalam pembahasan, maka dapat disimpulkan bahwa dalam penggunaan peta dan globe sebagai media pembelajaran, dapat dibedakan menjadi beberapa jenis. Media peta dan globe memiliki fungsi dan tujuan sebagai salah satu inovasi media pembelajaran, sebagai contoh adalah dalam pembahasan mata pelajaran sejarah Islam. Selain itu, media peta dan globe juga memiliki beberapa kelebihan dan kekurangan dalam fungsinya sebagai media pembelajaran.

-->
PENDAHULUAN
Latar Belakang Masalah
Di tengah era globalisasi saat ini, pendidikan nasional di Indonesia seakan-akan tengah mengahadapi tantangan yang cukup hebat. Urgensi nilai-nilai agama dalam menfondasikan pendidikan nasional tidak sepenuhnya berjalan sesuai yang diharapkan. Kehidupan yang ada pada masa kini lebih identik pada kehidupan dengan sistem kapitalisme, sehingga berdampak dengan dikesampingkannya Agama Islam karena sering dianggap sebagai penghambat dari kemajuan.
Pendidikan yang berurusan dengan agama juga banyak dikesampingkan oleh para peserta didik sendiri, dengan alasan mereka menganggap bahwa yang terpenting adalah lulus UN, sedangkan untuk mata pelajaran yang tidak masuk dalam daftar UN tidak terlalu diperhatikan. Sebagai contoh adalah dalam mata pelajaran Sejarah Islam pada khususnya, banyak peserta didik yang merasa jenuh dengan model pembelajaran yang tidak ada kreatifitas dan monoton. Dengan fenomena-fenomena yang ada tersebut, maka sangat diperlukan adanya inovasi-inovasi dalam model pembelajaran

Rumusan Masalah
Dilihat dari latar belakang masalah dari makalah ini, maka rumusan masalah dalam makalah yang akan dipaparkan dalam pembahasan antara lain sebagai berikut:
1.     Apa pengertian dari peta dan globe?
2.     Apa tujuan dari pembuatan peta?
3.     Apa saja fungsi dari peta dan globe?
4.     Apa saja jenis-jenis dari peta?
5.     Apa saja komposisi yang ada dalam peta?
6.     Bagaimana contoh aplikasi peta dan globe dalam pembelajaran ?






PEMBAHASAN
A.   Pengertian Peta dan Globe
Peta adalah gambaran konvensional permukaan bumi atau benda angkasa, yang meliputi perwujudan, letak, maupun data yang berkaitan, seperti tampaknya apabila dilihat dari atas. Sumbernya dapat berupa hasil pengukuran, foto udara, atau citra satelit. Ilmu yang mempelajari peta disebutkar topografi. Sedangkan globe adalah tiruan bumi yang diperkecil, yang di permukaannya digambarkan benua-benua dan samudera-samudera. Peta dan globe berbeda secara gradual, akan tetapi saling melengkapi.

B.    Tujuan Pembuatan Peta
Peta dibuat dengan tujuan-tujuan untuk memberikan manfaat dalam kegiatan pembelajaran. Adapun tujuan-tujuan dari pembuatan peta antara laian adalah sebagai berikut:
1.    Menyimpan data-data yang ada di permukaan bumi.
2.    Menganalisis data spasial seperti perhitungan volum.
3.    Memberikan informasi dalam perencanaan tata kota dan pemukiman.                               
4.    Memberikan informasi tentang ruang yang bersifat alami, baik manusia maupun  budaya.
C.    Fungsi Peta dan Globe
          Peta dan globe berfungsi untuk menyajikan data-data lokasi, sebagai alat peraga, sebagai catatan visual permanen, memberikan pengetahuan relatif dan tetap tentang posisi suatu wilayah, sebagai alat komunikasi dan alat analisis serta sebagai media pembelajaran, tetapi secara khusus peta dan globe tersebut memberikan informasi tentang keadaan permukaan bumi, tempat, arah, jarak, data-data budaya, informasi tentang permukaan bumi, dapat melengkapi pengetahuan dan informasi tentang arah, jarak, bentuk dan ukuran suatu wilayah, dapat menambah arti dari suatu bahan deskriptif, dapat memperlihatkan bentuk bumi yang mendekati kebenarannya, dapat mendemontrasikan gerakan rotasi bumi dari barat ke timur dan menunjukan suatu lokasi walaupun tidak sedetail peta, serta mengumpulkan dan menyeleksi data-data atau keterangan dari suatu daerah yang akan disajikan pada peta dengan bentuk simbol yang konvensional.


D.   Jenis-jenis Peta
Peta dibuat dengan berbagai jenis, dibedakan berdasarkan skalanya, berdasarkan isinya, berdasarkan sifat datanya, dan berdasarkan bentuknya. Adapun rinciannya pembagian jenis peta adalah sebagai berikut:
1.   Jenis Peta Berdasarkan Skalanya
a.    Peta skala besar berskala antara 1 : 5.000 s.d 1 : 250.000
b.    Peta skala sedang berskala antara 1 : 250.000 s.d 1 : 500.000
c.    Peta skala kecil berskala antara 1 : 500.000 s.d 1 : 1.000.000
d.    Peta kadaster berskala antara 1 : 100 s.d 1 : 5.000
e.    Peta geografi berskala 1 : 1.000.000 atau lebih
2.   Jenis Peta Berdasarkan Isinya
a.  Peta umum
Peta umum adalah peta yang menggambarkan segala sesuatu yang terdapat pada suatu daerah yang dipetakan. Contohnya:
1)   Peta topografi adalah peta yang menggambarkan bentuk (relief) permukaan bumi.
2)  Peta chorografi adalah peta yang menggambarkan sebagian atau seluruh permukaan bumi yang bercorak umum dan berskala kecil, misalnya peta dunia dan atlas.
b.  Peta khusus atau Peta Tematik
Peta khusus atau peta tematik adalah peta yang menggambarkan suatu aspek atau kenampakan tertentu di permukaan bumi. Contohnya: peta curah hujan, peta iklim, peta tata guna lahan, peta pariwisata, peta jalur penerbangan, peta geologi, peta sejarah, peta industri, dan peta penduduk. Dalam pembelajaran khususnya, peta yang khusus dapat dicontohkan adalah peta sejarah, yaitu peta sejarah Islam, misalnya sejarah Bani Umayyah.
c.  Jenis Peta Berdasarkan Sifat Datanya
1)  Peta stasioner
Peta stasioner adalah peta yang sifat datanya menggambarkan keadaan permukaan bumi yang tetap atau relatif stabil. Contohnya: peta geologi, peta kontur, peta laut menurut kedalamannya, peta topografi, dan peta jalur pegunungan.

     2)   Peta dinamis
Peta dinamis adalah peta yang sifat datanya menggambarkan keadaan permukaan bumi yang bersifat dinamis atau berubah-ubah. Contoh: peta penyebaran penduduk, peta jaringan transportasi, peta jaringan irigasi, dan peta jaringan telepon.
            d.   Jenis Peta Berdasarkan Bentuknya
1)  Peta timbul
Peta timbul adalah peta dalam bentuk tiga dimensi dengan perbedaan tinggi rendah tanah yang dibuat berdasarkan bentuk permukaan bumi yang sebenarnya, misalnya peta relief.
2)  Peta dasar (peta biasa)
Peta dasar adalah peta yang menggambarkan keadaan suatu wilayah yang belum diberi data, misalnya peta dasar Indonesia atau peta dasar Pulau Jawa. Dengan adanya peta dasar tersebut kita dapat membuat berbagai jenis peta yang kita inginkan.
3)  Peta digital
Peta digital adalah peta yang datanya terdapat pada pita magnetik, sedangkan pengolahan dan penyajian datanya menggunakan komputer, misalnya peta yang digambarkan melalui layar televisi atau layar komputer.
E.  Komposisi Peta
Dalam peta terdapat beberapa komposisi, yaitu hal-hal yang penting untuk ada dalam sebuah peta yang baik. Komposisi dari peta untuk dapat dikatakan sebagai peta yang memenuhi syarat adalah sebagai berikut:
1.  Judul peta mencerminkan isi dan tipe (jenis data) yang dituangkan pada peta.
2. Skala peta, yaitu angka yang menunjukkan perbandingan antara jarak di peta dan jarak   sebenarnya di permukaan bumi.
3.  Mata angin sebagai penunjuk arah atau orentasi peta.
4. Legenda berguna untuk memberikan keterangan tentang simbol-simbol yang ada dalam peta agar lebih mudah dipahami.
5. Sumber peta dan tahun pembuatan peta berkaitan dengan data-data yang disajikan agar dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya.
6.  Garis astronomi, yaitu garis lintang dan garis bujur untuk menentukan letak atau lokasi pada peta.
7. Penulisan atau lettering misalnya nama perairan ditulis miring dan nama tempat lain ditulis tegak.
     8.  Inset peta.
F.   Contoh Aplikasi Peta dan Globe dalam Pembelajaran
Contoh aplikasi dari penggunaan peta dan globe sebagai media pembelajaran  cenderung dapat digunakan dalam mata pelajaran sejarah Islam, karena di dalam mata pelajaran sejarah Islam perlu untuk menunjukkan daerah-daerah yang sedang menjadi topik pembicaraan, contohnya yaitu ketika mata pelajaran sejarah Islam sedang membahas daerah-daerah yang menjadi pusat peradaban Islam pada masa lampau. Sebagai contoh adalah pada pembahasan “Kejayaan Islam pada Masa Daulah Umayyah di Andalusia”, perlu untuk ditunjukkan letak Andalusia supaya peserta didik dapat mengetahui di manakah letak Andalusia.
Selain peta, lebih baik lagi dengan didukung globe, sehingga peserta didik diharapkan dapat lebih memahami daerah Andalusia, letak dan posisinya secara geografis, posisi belahan dunia Andalusia, dapat pula menunjukkan posisi Andalusia terhadap Indonesia, dengan menunjukkan keadaan yang terlihat lebih nyata, dan lebih mudah dibayangkan oleh peserta didik. Selain itu, dengan globe, maka dapat dilihat pembagian darat dengan lautan secara jelas. Dengan menggunakan globe dalam pembelajaran PAI, khususnya sejarah Islam dapat ditunjukkan:
1.  Benua satu dengan benua lain secara keseluruhan. Jika dicontohkan pada pembahasan  “Kejayaan Islam pada Masa Daulah Umayyah di Andalusia” maka dapat dilihat batas-batas kekuasaan secara keseluruhan.
2.  Bagian bumi yang berputar pada sumbunya, maka dapat diketahui tentang musim yang ada di Andalusia dan yang berhubungan dengan perputaran bumi pada sumbunya.
3.  Garis Khatulistiwa, garis lintang utara dan selatan, garis bujur barat dan timur, sehingga dapat diketahui letak Andalusia secara geografis.




G.   Kelebihan Media Peta dan Globe
Dalam penggunaannya sebagai media pembelajaran, media peta dan globe memiliki beberapa kelebihan, yaitu antara lain sebagai berikut:
1.    Dapat memberikan informasi tentang permukaan bumi.
2.    Dapat memberikan pengetahuan relatif dan tetap tentang posisi suatu wilayah.
3.    Dapat melengkapi pengetahuan dan informasi tentang arah, jarak, bentuk dan ukuran suatu wilayah.
4.    Dapat menambah arti dari suatu bahan deskriptif.
5.    Dapat memperlihatkan bentuk bumi yang mendekati kebenarannya.
6.    Dapat mendemontrasikan gerakan rotasi bumi dari barat ke timur dan menunjukan suatu lokasi walaupun tidak sedetail peta.
H.   Kekurangan Media Peta dan Globe
Selain memiliki kelebihan dalam penggunaannya sebagai media pembelajaran , media peta dan globe juga terdapat beberapa kekurangan, antara lain sebagai berikut:
1.    Hanya berupa visual saja.
2.    Ukuran gambar kadang tidak sesuai dengan kelompok besar.
3.    Dapat sangat membingungkan bagi orang yang ingin mengartikannya.
4.    Hanya dapat digunakan dalam pembahasan-pembahasan yang terbatas saja.

KESIMPULAN
Dari uraian-uraian yang ada dalam pembahasan, maka dapat disimpulkan bahwa dalam penggunaan peta dan globe sebagai media pembelajaran, dapat dibedakan menjadi beberapa jenis. Media peta dan globe memiliki fungsi dan tujuan sebagai salah satu inovasi media pembelajaran, sebagai contoh adalah dalam pembahasan mata pelajaran sejarah Islam. Selain itu, media peta dan globe juga memiliki beberapa kelebihan dan kekurangan dalam fungsinya sebagai media pembelajaran.



Senin, 30 Januari 2012

Horton Hears A Who!

Film animasi lucu yang sangat menghibur. Jim Carrey bermain bagus, seperti biasanya, untuk urusan film komedi seperti ini. Tokoh Horton yang adalah seekor gajah digambarkan begitu jenaka dan tulus.
Horton (diperankan oleh Jim Carrey) adalah seekor gajah baik hati dan suka berteman yang tinggal di hutan Noon bersama sahabat nya yang penakut, Morton (diperankan oleh Seth Rogen).
Suatu hari, tanpa sengaja Horton mendengar sebuah suara yang berasal dari titik sebesar debu. Ia meyakinkan kalau telinganya yang besar itulah yang telah memberikannya kelebihan dalam pendengaran. Dan ia yakin kalau titik debu itu adalah mahluk hidup dan ia bisa mendengar suaranya. Kemudian ia memindahkannya ke sebatang bunga dan membawanya kemana-mana. Dia juga sering mengajak titik debu yang ada di bunga itu berbicara.
Dan Horton tidak sepenuhnya salah. Karena titik debu itu ternyata adalah Who Ville, tempat tinggal mahluk-mahluk yang berukuran lebih kecil daripada debu. Tapi mahluk-mahluk kecil itu berinteraksi layaknya mahluk hidup biasa, bahkan memiliki seorang wali kota yang bernama Ned McDodd (diperankan oleh Steve Carrel).
Ia tinggal disana bersama istrinya, Sally (diperankan oleh Amy Poehler) dan 96 orang anak perempuan serta seorang anak laki-laki bernama Jojo (diperankan oleh Jesse McCartney).
Warga Who Ville selalu berada dalam kekhawatiran, karena mereka tinggal di sebuah debu yang ringan dan gampang tertiup angin. Mereka ingin tinggal di sebuah tempat yang tidak terlalu berangin tapi tidak tahu bagaimana caranya. Ketika menyadari bahwa seekor gajah raksasa bisa mendengar suaranya, Ned langsung merasa kalau warga Who Ville masih memiliki harapan.
Ned akhirnya menemukan cara untuk bisa berkomunikasi dengan Horton, yaitu dengan sebuah terompet raksasa yang gaungnya bisa didengar jelas oleh Horton. Ned kemudian menceritakan keresahan yang sedang dialami oleh warganya. Dia meminta bantuan Horton untuk memindahkan Who Ville ke tempat yang lebih aman dan Horton setuju. Dia mengusulkan untuk membawa warga Who Ville ke puncak gunung Noon yang lebih aman.

Horton senang sekali karena ternyata dugannya tentang keberadaan mahluk-mahluk mini itu memang benar. Dengan gembira ia menceritakan hal ini kepada teman-temannya, tapi tidak ada yang percaya. Tapi mereka membiarkan saja tingkah laku Horton yang aneh itu tanpa ambil pusing. Tapi Kangguru (diperankan oleh Carol Burnett) memiliki pandangan yang berbeda. Ia menganggap kegilaan Horton yang berbicara dengan setitik debu yang menempel pada sebuah bunga akan berakibat buruk bagi psikologis anaknya yang masih kecil. Dia tidak ingin anaknya jadi ikut-ikutan mempercayai kebohongan Horton bahwa ada mahluk hidup super mini yang tinggal di sebuah bunga. Ia lalu menghasut seluruh warga hutan untuk menghancurkan kelopak bunga yang selalu dibawa Horton kemana-mana itu.
Horton yang tidak mengetahui rencana jahat Kangguru, melenggang dengan tenangnya menuju ke puncak gunung Noon. Perjalanan itu membutuhkan waktu yang agak lama karena harus melintasi hutan luas. Dan ia sudah cukup jauh berjalan, ketika tanpa sengaja, seekor burung unta melihat keberadaannya dan segera melapor pada Kangguru.
Kangguru kemudian membujuk Vlad (diperankan oleh Will Arnett) seekor burung nasar untuk menghalangi Horton. Vlad berhasil merampas kelopak bunga itu dari belalai Horton, bagaimana pun kerasnya usahanya untuk melawan. Dan dengan licik, Vlad menjatuhkan kelopak bunga itu ke ”lautan kelopak bunga yang sama” yang terdapat di dasar lembah. Dengan maksud agar Horton tidak akan pernah bisa menemukannya lagi. Ia pun terbang dan meninggalkan Horton dalam kesedihan.
Tapi Horton adalah seekor gajah yang pantang menyerah. Dengan tekun ia menjelajahi lautan bunga itu sambil memanggil-manggil Ned. Ia sudah hampir menyerah, ketika gagal menemukan bunga tempat Who Ville berada meskipun sudah merusak sebagian besar dari lautan bunga yang luas itu. Ketika akhirnya dia bisa mendengar suara Ned yang samar-samar dan berhasil menemukan kelopak bunga yang tepat.
Warga Who Ville sendiri sebenarnya sudah mulai menganggap walikota mereka gila karena mengatakan bahwa ada seekor gajah raksasa yang saat ini sedang membawa mereka dalam kelopak bunga, dan akan memindahkan mereka ke tempat yang lebih aman. Bahkan beberapa orang saingan politiknya sudah mulai berencana untuk menyingkirkannya dari kursi wali kota. Beberapa kali Ned berusaha berkomunikasi dengan Horton dari terompet raksasanya, tapi selalu saja suasananya kurang tepat.
Kangguru yang akhirnya mengetahui kalau ternyata Horton berhasil menemukan kembali kelopak bunga yang menjadi akar masalah itu menjadi sangat marah. Ia menganggap Vlad gagal dan berniat mengatur sendiri rencana untuk menjatuhkan Horton.
Ia lalu mengumpulkan seluruh warga hutan, khususnya yang memiliki anak. Ia kemudian menghasut mereka dengan mengatakan bahwa perilaku gila Horton akan membuat anak-anak mereka juga ikut menjadi gila dan percaya dengan kebohongannya. Mana mungkin ada mahluk hidup yang berukuran lebih kecil dan debu dan bisa berbicara kepada mereka. Itu semua bohong. Horton harus dihentikan. Dan bunga yang menjadi masalah itu harus segera dihancurkan.
Warga hutan pun akhirnya bergabung dan mulai memburu Horton. Termasuk gorilla, burung, kelinci, monyet dan lain-lain. Hanya Morton yang tidak ikut terpengaruh. Ia malah berusaha mengejar Horton untuk memperingatkannya, tapi ukuran tubuhnya yang kecil membuatnya terlambat. Akhirnya Horton pun tertangkap.
Kangguru kemudian memaksanya untuk mengaku kalau mahluk super mini yang selama ini diceritakannya adalah kebohongan belaka dan bahwa Horton harus segera menghancurkan bunga itu. Kalau ia menolak, maka ia harus berhadapan dengan seluruh penghuni hutan yang sedang marah besar. Horton tetap berkeras mengatakan bahwa memang ada mahluk hidup berukuran mini yang tinggal di bunga itu. Mereka tidak boleh menghancurkannya, karena seluruh penduduk Who Ville juga akan tewas.Sambil berusaha mempertahankan diri, Horton menyuruh Ned melakukan sesuatu agar warga hutan bisa mendengar suara mereka. Karena kalau tidak, ia tidak bisa mempertahankan diri lebih jauh lagi. Ned yang ketakutan segera meminta seluruh warga Who Ville membuat keributan. Warga yang sudah mendengar suara Horton jadi bertambah takut, dan dengan semangat memukul apa saja yang bisa mereka temukan dan membuat keributan. Tapi ternyata suara mereka belum cukup keras.
Disinilah peran Jojo mendapat perhatian penting. Kesal karena keributan mereka masih tetap belum bisa didengar oleh para raksasa di luar sana, ia lari ke puncak gedung yang paling tinggi sambil membawa terompet raksasa ayahnya. Kemudian ia berteriak: ”Yoooooo” ke arah langit. Tanpa diduga, gelombang suara Jojo lah yang akhirnya membuat selubung yang menahan suara keributan warga Who Ville jadi terbuka dan akhirnya terdengar oleh anak Kangguru yang kebetulan berada dalam posisi yang paling dekat.
Ia kemudian menyambar bunga yang sudah meluncur jatuh dari telapak tangan ibunya, menuju ke panci berisi air mendidih dan warga Who Ville pun selamat. Seluruh warga hutan memandang kejadian itu dengan takjub. Dan mereka berbalik dari membenci Horton menjadi penasaran dan kagum akan keberadaan Who Ville dan warga Who yang berukuran super mini. Mereka lalu mengerubuni Horton dan melupakan keberadaan Kangguru.
Kangguru yang merasa sedih karena diabaikan berdiri menyendiri. Tapi Horton melihatnya dan membawakan sebuah biskuit kepadanya sebagai penawaran damai. Dengan malu-malu Kangguru menerimanya dan menawarkan payung berukuran kecil untuk menaungi bunga yang ditinggal warga Who Ville. Dan beramai-ramai mereka mengantar kan kelopak bunga itu ke puncak gunung Noon.
Film yang bagus...sangat bagus... Masih belum percaya? Tonton saja sendiri....